4

Pengalaman penjualan kaos FIS SMART

Posted by Agustina Ismiyati on 01.26

Tugas kewirausahaan
Penjualan Kaos FIS SMART
Awalnya saya menjual kaos yang berlogo FIS SMART karena ingin berlatih berwirausaha, belajar berani untuk berjualan secara kecil-kecilan. Di samping belajar berwirausaha saya juga mendapat tugas kuliah kewirausaha dari dosen Bapak Mustofa, Beliau telah memberikan motivasi untuk kami selain nantinya kami menjadi seorang pengajar/ guru, kami juga di ajarkan untuk menjadi pengusaha melalui berwirausaha, walaupun kelihatannya berwirausa itu dilihat sangat mudah tapi kalau kita tidak menjalankanya tidak sepenuh hati kita akan cepat putus asa menjadikan usaha yang nantinya kita tekuni tidak akan berjalan dengan lancar.
Alsanya mengapa saya mau menjual kaos FIS SMART karena apabila saya berhasil melatih keberanian untuk menawarkan kepada orang lain dengan menjual kaos tersebut maka, untuk nantinya saya akan berani berwirausaha lebih besar. Walaupun saya hanya berani menjual satu kaos saja tetapi dengan bisa menjual kaos tersebut saya bisa membuktikan bahwa menawarkan barang kepada orang lain tidak semudah yang kita bayangan, harus dibutuhkan keberanian serta percaya diri yang tinggi agar barang kita jual nantinya dapat di beli oleh orang lain, disamping itu kita tidak boleh putus asa, karena apbila kita cepat menyerah akan menjadikan kita tidak punya semangat untuk melakukan kegiatan selanjutnya.
Walaupun kaos yang saya tawarkan kepada orang lain tidak seperti kaos pada umumnya yang dapat dipakai oleh semua orang tetapi hal itu yang membuat berbeda sehingga menjadikan kebanggan tersendiri karena bisa menjual kaos tersebut yang berlambang Unniversitas Negeri Semarang.

Proses Penjualan
Pada awalnya menjual kaos tersebut secara kelompok mencoba menjual bersama teman-teman yang lain, tetapi kami merasa kurang efektif,menghindari hal-hal yang nantinya akan menjadi sustu kecemburuan sosial apabila kita menjual secara berkelompok dan yang terjual hanya satu atau dua yang lainnya tidak terjual maka akan akan menimbulkan kecemburuan sosial antara satu dengan yang lain, dan akhirnya kita memutuskan untuk m enjualnya secara individu untuk menghiondari hal-hal yang tidak diinginkan.
Awalnya saya  mencoba menawarkan kepada teman-teman yang masih satu lingkup fakultas ilmu sosial, tetapi ternyata tidak  mau dengan alasan  karena “katanya teman saya kaos tersebut harganya terlalu Mahal” Walaupun begitu saya tidak putus asa, saya mencoba menawarkan kepada orang lain yaitu dosen jurusan sosiologi dan antropologi, tetapi ternyata sebagian ada yang tidak mau karena berbagai alasan dan ada juga sebagian yang sudah membeli dari orang lain katannya saya terlambat menawarkan kepada beliau, walaupun begitu saya mencoba lagi menawarkannya kepada beberapa dosen sejarah tetapi tetap saja ada yang tidak mau karena harganya mahal. Saya juga menawarkan kaos tersebut di luar lingkup universitas contohnya di unuversitas lain seperti IAIN walisongo tetapi mereka juga tidak mau karena mereka bilang selain mahal juga bukan berlabel universitasnnya sendiri. Sempat berhenti karena sedikit putus asa menjual kaos tersebut untuk beberapa hari karena saya berfikir kaos tersebut tidak akan laku terjual. Setelah sejenah sya berfikir seperti itu saya sempat meminta pendapat teman-teman, saya harus bagaimana. Setelah mendengarkan pendapat dari teman saya untuk semangat menjual kaos tersebut akhirnya saya semngat lagi untuk menjual kaos tersebut. Karena satu kaos tersebut disamping melatih bagaimana saya berwirausaha juga untuk memenuhi tugas mid kewirausahaan.
Bagaimana akhirnya kaos itu bisa terjual, pada hari selasa setelah selesai kuliah pergi ke universitas diponegoro atau UNDIP untuk bertemu dengan teman saya untuk sebuah keperluan, awalnya saya tidak berniat untuk menawarkan kaos tersebut kepada teman saya, tetapi karena kebetulan saya membawa kaos tersebut saya mencoba menawarkan kepada teman saya, mula-mula dia tidak mau tetapi dengan saya mengatakan jika saya bisa menjual satu kaos ini maka saya akan mendapatkan nilai mid semester tugas kewirausahaan di samping itu saya juga mengatakan apabila kamu membeli kaos ini kamu akan mendapatkan kaos belambangkan UNNES karena tidak semua orang menjual kaos seperti ini,dan saya meyakinkan dan membujuk teman saya dengan berbagai cara agar mau membeli kaos tersebut, walaupun secara berkelit-kelit dan proses tawar-menarpun lama akhirnya teman saya mau membeli dengan harga Rp. 47.500,-  “Alhamdulillah kaosnya tejual juga” Walaupun proses yang saya lalui sangat panjang tetapi apa yang saya lakukan selama ini tidak sia-sia karena selain mendapatkan hasil yang nantinya akan di jadikan sebagai nilai mid semester juga saya mendapatkan pengalaman. Saya bersyukur kaos yang telah telah diberikan saya sebagai salah satu uji coba untuk berwirausaha juga sebagai penugasan, akhirnya dapat terjual oleh orang yang selama ini yang tidak pernah saya pikirkan yaitu teman dari universitas lain, setelah selesai tugas itu hari berikutnya saya dapat melanjutkan tugas yang lainnya yaitu mengerjakan laporan hasil proses penjualan yang selama ini sudah saya lakukan dalam menjual kaos FIS SMART Universitas Negeri Semarang
.
Hambatan Dalam Penjualan
Hambatan yang saya alami dalam menjual kaos bahwa meyakinkan orang lain untuk membeli barang yang kita tawarkan itu tidaklah mudah banyak sekali orang yang mengatakan kaosnya kurang bagus, harganya mahal dan lainnya, walaupun begitu saya juga sempat berputus asa untuk menjual kaos tersebut. Awalnya saya semangat dan optimis akan langsung terjual oleh dosen jurusan sendiri tenyata itu awal yang panjang yang saya akan lalui memulai penjualan kaos. Banyaknya hambatan yang saya lalui ternyata tidak jauh berbeda dengan teman-teman saya yaitu sama-sama sulit menawarkan kaos kepada dengan orang lain.
Kalau hambatan dari diri saya sendiri saya sempat malu menawarkan kaos tersebut kepada dosen, teman dan orang yang berada dilingkup fakultas, karena hal tersebut yang menjadikan diri saya mender, tetapi karena semangat yang dipengaruhi oleh hal-hal tersebut say juga sempat menawarkan kepada orang lain yang berada diluar lingkup Universitas yang  awalnya tidak mau membeli karena kepercayaan diri saya ketika saya menawarkan barang kepada orang lain yang tidak satu lingkup unniversitas yang intensitas bertemunya lebih sedikit.
Karena saya sempat berputus asa untuk menawarkan kaos FIS SMART tersebut padahal kaos yang di jadikan sebagai tugas Mid semester tersebut tidak banyak hanya satu buah ,tetapi tidaklah mudah menawarkan barang yang apabila dari kita sendiri tidak ada rasa percaya diri.
Tetapi dengan mendengar saran-saran dari teman-teman dan semangat saya untuk memperoleh hasil yang maksimal akhirnya saya mencoba dan mencoba lagi untuk mendapatkan hasil yang  lebih baik.
Saya percaya apabila kita mau berusaha mengerjakan segala sesuatu dengan niat yang baik dan bersungguh-sungguh maka hasilnya pun akan lebih baik, disamping itu segala sesuatu yang kita lakukan apabila sesuai dengan prosedur yang ada tidak hanya teman maka orang lain yang tidak mengenal kita akan menghargai dengan usaha kita yang maksimal.
Disamping kita mendapat mendapat nilai yang memuaskan dari dosen kita juga mendapat banyak sekali pengalaman dari berwirausaha yang selama ini kita jalankan, selanjutnya bagaimana kedepanya kita mau meneruskan berwirausaha untuk menopang hidup kita menjadi lebih baik selain kita menjadi seorang pengajar atau guru.
Itu tadi sedikit cerita pengalaman dari proses menjual kaos FIS SMART sampai dengan  bagaimana kaos tersebut bisa  terjual oleh orang yang bukan satu lingkup Universitas, serta  pengalaman ditolak dari mulai di bilang kaos terrsebut harganya mahal, kaosnya kurang bagus dan lain-lain dan juga mencoba menawarkan kepada dosen, teman satu lingkup FIS sampai akhirnya terjual oleh teman yang berbeda Universitas. Walaupun begitu saya tetap berusaha menjual kaos tersebut dengan sikap yang ramah.
Itulah bagaimana akhirnya saya bisa menjual kaos FIS SMART dari tugas Mid semester kewirausaan serta belajar berjualan secara kecil-kecilan.

4 Comments


Terkadang untuk mencapai hasil yang baik di perlukan proses yang rumit dan panjang. Apalagi jualan kaos. he


postingan mengenai artikel anda sudah baik bagi pembaca,tetapi akan lebih baik lagi jika menggunakan readmore pada postingan artikel anda agar tampilan lebih simple dan irit tampilan.


Menjadi seorang pengusaha harus kuat fisik dan mental, Semangat mencapai kesuksesan, pantang menyerah, dan tidak takut akan kata 'gagal' adalah kunci menjadi pengusaha. karena kegagalan merupakan cerminan kita untuk menjadi lebih baik lagi.


apakah benar anda melakukan praktek kewirausahaan,yang saya takutkan itu hanya sekadar wacana,saya setuju dengan mila,harus kuat mental dan fisik..chayo

Posting Komentar

Copyright © 2009 MENTARI SOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI All rights reserved. Theme by Laptop Geek. | Bloggerized by FalconHive.